Aku telah tertidur
Lelah terlelap
Sehingga jatuh merayap
Hati, jantung, mata, akal…
Berurut satu perlahan mati
Lemas bernafas
Terbunuh hari
Semarang
301207
bahasa ini disusun, sebagai pengingat bagi kedua kaki tentang peta menuju rumah; bentang pemandangan yang akrab kukenal
Thursday, April 24, 2008
Sebuah Rindu
Sebungkus garis waktu
Memisahkan senja dan aku
Dan sebutir bentang jarak
Membentang menghalang merusak
Sebersit cahaya lampu
Mewarnai kamar ini
Seperti sedang menemani
Sepotong kenangan yang menari
Berdansa malam hari
Bertingkah seorang diri
Seruas ujung jemari
Menyandang tinta lalu mengadu
Secarik kertas kalimat – kalimat rindu
Melepas malam menunggu mimpi
Lalu...
11.03 PM
Cilacap, 240308
Memisahkan senja dan aku
Dan sebutir bentang jarak
Membentang menghalang merusak
Sebersit cahaya lampu
Mewarnai kamar ini
Seperti sedang menemani
Sepotong kenangan yang menari
Berdansa malam hari
Bertingkah seorang diri
Seruas ujung jemari
Menyandang tinta lalu mengadu
Secarik kertas kalimat – kalimat rindu
Melepas malam menunggu mimpi
Lalu...
11.03 PM
Cilacap, 240308
Terdiam di Satu Pagi
Pagi ada di pukul 1.10
Masih terdampar menunggu waktu
Sampai bosan akhirnya menemaniku
Bersama secangkir kopi susu
Tapi sekarang sudah membeku
Dingin mantap merabaku
Dengan hitam langit menyapu
Dingin…
Hitam…
Jadi satu
Aku tak tahu
Pasti harus melawan waktu
Menunggu subuh disini
Wonosobo, 240308
01.10 AM
Masih terdampar menunggu waktu
Sampai bosan akhirnya menemaniku
Bersama secangkir kopi susu
Tapi sekarang sudah membeku
Dingin mantap merabaku
Dengan hitam langit menyapu
Dingin…
Hitam…
Jadi satu
Aku tak tahu
Pasti harus melawan waktu
Menunggu subuh disini
Wonosobo, 240308
01.10 AM
Subscribe to:
Posts (Atom)