Monday, March 30, 2009

Mencatat Masa Lalu

:eya

(i)
Antara aku dan masa lalu
Fragmen kenangan dan lukisan tentang engkau
Ooh, memang kenangan itu sebutir debu
Hanya sebutir debu
Senyawa yang lindap senyap benar
Ooh, aku dan engkau tak tahu

Hujan masih sama saja
Pun halte bus atau toko buku
Dan cerita tentang bangku taman sekolah masih tertinggal
Namun mulai buram
Sejak senja menerpanya dalamdalam
Ooh, senja yang karam

(ii)
Selama arlojiku mengeluarkan digit detik-detiknya
Masa lalu ikut berputar tak karuan
Pun kenangan, baru saja selesai kau lukiskan
Pun engkau, baru saja penyap dikenangkan
Masa depan baru saja tertinggal
hanya tertinggal

Dan cerita-cerita malam habis juga kita anyam
Tentang mata hati yang ditangkap angin
Pagi mati yang bertemu debu
Serta perjalanan senja yang tak tahu soal aku dan engkau

(iii)
Ketika aku terbangun
Arlojiku senyap dibingkai gelap
Masa lalu dan kenangan telah selesai kau lukiskan
Sama seperti perjalanan debu
Dalam senja bertemu engkau dan aku

kbm, 300309
00.35

Monday, March 9, 2009

Melukis Kenangan

:eya

(i)
Siapa butuh masa depan
Aku tak butuh apapun karena arlojiku
sudah masa depan yang paling depan
Lukiskan saja aku (dan engkau) tentang kenangan
Tentang hujan, halte bus ataupun toko buku
Mungkin bangku taman sekolah yang resah

Kau pernah bercerita padaku tentang masa depan
Soal kapan telapak kaki kita menjadi malam
Dan ingatan, serta rindu yang tak bernama
Namun aku tak mau terlalu banyak masa depan
Karena aku tak bisa bertemu kenangan
Yang hampir saja selesai kau lukiskan

(ii)
Di tepi malam ini aku bertemu masa lalu
Saat itu arlojiku mati
Mungkin terbaring sebentar
setelah lelah mengeluarkan ribuan digit detik

Wajah masa lalu seperti kenangan
yang hampir saja selesai kau lukiskan
Masih tetap penuh dengan warna biru
Namun tampak lebih mentary daripada pagi

Bila hari ini telah selesai semua malam-malam yang kau ceritakan
Aku ingin beranjak ke senja saja
Tempat dulu pernah kita butakan mata, hati, kaki kita
telinga, dada, pagi, mati kita
Lalu kita hamburkan kata-kata agar angin menangkapnya
Ataupun jatuh ke debu bertemu apa yang aku dan engkau tak tahu

(iii)
Ketika arlojiku terbangun
Aku gagap dilahap senyap
Masa depan dan engkau telah selesai dilukis oleh masa lalu
Sama seperti sisa kata-kata kita yang jatuh ke debu
Yang aku dan engkau tak tahu

smg, 070309
20.55