Wednesday, June 10, 2020

Sudah Malam Di Kroya

Sudah malam di Kroya
ketika hujan salju tiba,
hujan yang berusia setengah abad
dan bukan milik orang-orang kota
serta konglomerat

Mata terbuka
tubuh yang terhalang oleh pagar
semak belukar
dari lebam hitam arloji
jembatan menceritakan dongeng pertemuan
dua orang yang mabuk
oleh whisky murahan
(yang disebut cinta oleh penyair gelandangan)

Kita janji bertemu di sebuah toko kelontong
untuk memesan kesempatan
atau ketakutan
yang menggantung di langit-langit
dan merambat
pada portal dan gerbang perlintasan kereta
yang ber-metamorfosa menjadi kupu-kupu
kemudian,
kita menyerahkan beberapa lembar
uang kepada kasir bermuka kertas
yang senyum nya belum tergambar
ia pun berpesan supaya kita datang kembali
lain waktu

Sudah malam di Kroya
ketika keping-keping salju pertama turun
dan menimbun apa yang terlanjur
menjadi rahasia
Kita tidak lagi mampu
mengantar kesedihan kepada
gelombang di kedalaman
bahkan tidak selangkah pun
sanggup menggeser debu
menutup deret pintu

Mata telah terbuka
dan selalu sulit untuk terpejam

kry, 110620