Disini lah kami berhenti
pada kata-kata yang tak dapat memilih dirinya sendiri
pada lindap senyap bunyi yang berakhir pada dentum tik-tok jam dinding
di kamar..
di kamar
Di kamar remang penuh bayang
hijau samar mengerumuni kertas yang berserakan
sebuah catatan,
sebuah tulisan yang selalu tak selesai
pena yang lesu
menumpahkan kalimat-kalimat palsu
di kamar
Kami lah kabilah dari selarik halaman buku
pada sebuah halaman rumah yang tertinggal
meninggalkan jejak yang tercecer pada dentum jam tik-tok
dalam ruangan persegi atau bulat ini
di bentang lanskap sepi
di kamar
Perjalanan kami ini adalah kembara yang tertukar
dari kepongahan seorang perdana menteri yang berjalan terburu-buru
tergopoh-gopoh sambil membawa buncit pada perutnya
titah yang ketul tumpul
membawa kami kepada arah yang sangat asing
daratan yang tak terlacak lagi oleh kompas - kompas kami
yang telah lama tandas dalam lambung kuda dan unta kami sendiri
di semak-semak belukar
di kamar
Kami buka lagi beberapa larik catatan yang terserak
Di meja ini akhirnya tersisa sebatang kunci
untuk melunasi kekurangan ilmu yang kami punya
sebuah menara kesedihan telah dikosongkan oleh para prajurit penjaga malam
yang bergegas menodongkan laras senapan nya
saat pintu meja itu akan kami buka
"Minggirlah!"
"Menyingkirlah, hai pengubah sejarah!"
teriakan nya yang seperti gumam
di meja di depan pintu di menara
di kamar
Keterasingan pada sebuah catatan yang lain
menghentikan langkah kami selanjutnya
Lindap senyap kotak persegi mengurung tubuh yang memberat
Parade-parade kalimat mondar-mandir saja dijantung kami
dentum
derap
di kamar yang serba gelap
Penjara penuh tikus tanah yang sibuk mencuri jari-jari kaki waktu
bergerombol bercericit riuh dalam lorong sempit
sebuah pena
Kami tak akan membayangkan lagi terang cahaya
di kamar
Kami menerima semua gulita yang memenuhi mata-mata dan telinga kami
di kamar
di kamar
di kamar
sejarah telah terukir dan tak akan terulang kembali
kry, 110120