Friday, June 13, 2008

Buku Catatan

/ I /
Tak bisakah datang halaman pertama buku itu
Walau tinta penanya telah hitam kelabu
Namun ceritanya masih sesamar masa lalu
Satu tokoh dan adegan paruh waktu

Tampaknya rusak juga katakata yang ada di kepalanya
Tenggelam di arus racau para manusia
Lalu bagaimana tinta bisa mengadu pada waktu yang dungu ?

Masih kusimpan seserakan kertas yang bercerita
Jadi rahasia...

/ II /
Selembar kertas putih bergaris
Menyimpan cerita selelah hari ini
Nanti kucarikan nomor halaman baru baginya
Agar jadi penambal kusam buku itu

Kutu kampungan itu menggigiti sampul bukuku
Mulutnya penuh tinta warna hitam kelabu
Halaman pertamanya dirobek paksa ditengah cerita
Jadi janggal...
Cerita ini berawal dimana ?

Masih kusimpan halaman terakhir buku itu
Tetap putih tanpa warna...

cLp, 110608
22.47

1 comment:

Malaikat Kecil said...

kosong adalah penuh yang terbungkam di mulut pena. sedang kertas menganga penuh damba karena kata-kata berjejal di ujung mata menunggu pintu rahasia itu dibuka ...

*salam kenal juga do. salam puisi ;-)*