Thursday, July 2, 2009

Mentary #2

Embun selalu berhasil dilahirkan pagi oleh mentary
Namun nafas angin kemudian melarutkannya dalam kerat tanah
Terlalu singkat riwayat hidup embun – embun mentary
Alur harilah yang menjaganya tak pernah musnah
Rajin sekali mentary menyapa lelangit selepas malam mati
Yang dikafani dingin atmosfernya sendiri

Yaitu dingin yang mencapai lindap kulitku
Usia angin yang begitu renta serta sisa – sisa pepat udara
Lemas seperti ingatan masa lalu yang amat mampat
Ingatan – ingatan tentang mentary yang masih saja tersimpan rapat
Asap – asap memori yang menguarkan aroma
Namun bukan luka atau relikui cahaya
Apalagi ? hanya ingatan dan malam yang mati

Akar – akar ingatan mentary membangun pagi
Rekaman mimpi
Yang larut dalam dingin atmosfernya sendiri
Cuaca yang lemas, lelangit yang hitam lekas
Oh, bumi butuh engkau mentary !

Kbm, 020709
22.54

No comments: