:eya
Engkau baru saja datang sebagai kenangan
Namun sebentar lagi kenangan yang akan melukismu
Tepat pada tinggi titikmu yang sewarna semu
Antara arah angin mata serta sebidang bukit di punggungmu
Ratusan katakata kemudian berjatuhan saja di baris jemari kakikaki pagi
Yang telah renta terbang tertiup dan beterbangan
Yang terlihat dari sebalik dedaun adalah rambutmu
Untaian hitam seluruh ingatan-ingatan tentang malam
Lahir masa depan yang jauh dari dedaun-dedaun ingatan malam
Ingatan juga menciptakan kota di tepi uraian rambutmu
Agar bisa kita singgahi bangku taman sekolah kita yang dulu
Nun kosong setelah engkau berlari membelakangi waktu
Alur siur di balik bukit punggungmu ( adalah waktu )
Alur siur itu membawamu pergi menjelma mentary
Rumah bagi setiap cuaca dan semua pagi yang lewat
Yang jemari kakikakinya masih saja menuliskan masa lalu dan ingat
Celah-celah renta di titik tinggi tepi pagi tertulis :
: Ooh, aku memang tak mau melupakan mentary
kbm,160509
21.39
No comments:
Post a Comment