Monday, August 19, 2024

Sirine

:Siren - Angel and Airwaves 

Lemah tertahan pada sebuah jendela
meletakkan kakiku pada ruang gelap pekat
Terdengar bunyi lirih,
bagai orang-orangan sawah yang sedih
Pada lorong sepi, 
seperti hantu tersesat
Pada ruang kamar ku melihat 
sekelebat bayangan 
Bulan
dari berkas cahaya lilin 
Pada pigura retak, terdampar seorang gadis kecil 
dengan bayang badannya terpantul di sudut kaca
       Aku mencintai matamu yang bulat lebar 
       Telah ku ketuk nya lewat pintu belakang
       Dan aku pun gemetar,
       seperti denting pisau 
       Berhati-hatilah dengan permintaan

Malam sepi sunyi pada pantai tepi barat
lalu seketika semilir angin bertiup 
ketika matahari terbit 
Kemudian dering telepon memetik seakan letupan senapan, 
bagai sirine menggema di bebatuan pantai 
Secarik pesan hanyut di liuk lekuk sungai 
sekotak paket yang tentu harus diantarkan 
Saat hari tenggelam, setelah senja menua
Aku pasti 'kan tiba di sana 
Kau pun pasti mengetahuinya 
       Aku mencintai matamu yang bulat lebar 
       Telah ku ketuk nya lewat pintu belakang
       Dan aku pun gemetar,
       seperti denting pisau 
       Berhati-hatilah dengan permintaan

Kulakukan ini semua sepanjang waktu 
ketika ku tak dapat terbangun dari mimpi buruk 
(dari waktu ke waktu)
Kulakukan ini semua sepanjang waktu
ketika tak mampu ku sampaikan maksudku
(dari waktu ke waktu)
Kulakukan ini semua sepanjang waktu
ketika ku suka memandangimu terlelap
(dari waktu ke waktu)
Kulakukan ini semua sepanjang waktu
ketika ku sering memikirkan mu saat bersamaku
(dari waktu ke waktu)

kry, 190824

Friday, August 16, 2024

Gelap Terang

Di atas kepalaku burung-burung menyalakan kerlip lampu
berupaya mewarnai awan agar tak kelabu 
meskipun sebenarnya hari telah terang 
serta udara dipenuhi oleh percakapan 
suara-suara berisik dari kaum mati

Seketika dingin turun 
menghambur dari pucuk ufuk cakrawala 
Kemudian menyelimuti dataran 
di mana rumputan, manusia serta aspal jalan 
menggelar upacara sakral bagi tanah kelahiran mereka

Aku tak mau berdiam di tempat ini terlalu lama 
hanya supaya tak terkutuk oleh dingin 
yang perlahan menutupi kedua mataku 
hingga gelap hadir kembali seperti malam 
sedang aku tak dapat terlelap 

Burung-burung telah terbang, 
seiring dengan itu kerlip lampu padam

Namun walau bagaimanapun,
gelap dan terang,
adalah sebuah pengharapan 
Aku harus segera pulang

kry, 170824