Di atas kepalaku burung-burung menyalakan kerlip lampu
berupaya mewarnai awan agar tak kelabu
meskipun sebenarnya hari telah terang
serta udara dipenuhi oleh percakapan
suara-suara berisik dari kaum mati
Seketika dingin turun
menghambur dari pucuk ufuk cakrawala
Kemudian menyelimuti dataran
di mana rumputan, manusia serta aspal jalan
menggelar upacara sakral bagi tanah kelahiran mereka
Aku tak mau berdiam di tempat ini terlalu lama
hanya supaya tak terkutuk oleh dingin
yang perlahan menutupi kedua mataku
hingga gelap hadir kembali seperti malam
sedang aku tak dapat terlelap
Burung-burung telah terbang,
seiring dengan itu kerlip lampu padam
Namun walau bagaimanapun,
gelap dan terang,
adalah sebuah pengharapan
Aku harus segera pulang
kry, 170824
No comments:
Post a Comment