Kebencianku padamu bagai lolongan serigala
Lolongan panjang nun parau
Seperti tersedak duri di tenggorokannya
Seperti menelan segumpal ranjau, hingga sengau
Kebencianku padamu tak tertahankan
Namun tak terkatakan
Tak pernah dapat tersampaikan
Walau sudah benar – benar tercerabut seluruh badan
Benci itu – walau berat dan sekarat –,
Benar – benar tak pernah sampai alamat
Harus ku apakan sebongkah benci ini ?
Sebab pagi tak mampu lagi,
Menenggelam – hanyutkan seluruh sampah serapah diri
Kebencianku padamu, kau tau ?
Terasa begitu ngilu
Waktu telah habis,
Mengapa aku tak bisa hanya untuk tertidur ?
Kau tau kan ?
Kita ini satu tubuh satu ruh
Tapi aku benar – benar telah membencimu !
Kbm, 061211
No comments:
Post a Comment