kau masuk bersama angin
kedalam sunyi
sepi yang terjebak di sebuah almari
sejak kapan kau belajar membaca ?
Matamu melihat ke arah jendela
menatap kaca atau meratapi cuaca ?
akan sederas apa hujan pagi nanti ?
kau tak pernah punya arah yang pasti
Betapa berbatu jalan yang harus kau lewati
menuju kantuk dan mimpi
seolah pembaringanmu adalah hamparan duri
hingga kau tersedak
waktu berdetak
nyala lampu temaram, menyelami malam
Pintu itu menutup kembali
engkau tertinggal, angin berlalu pergi
dingin yang sama masih terasa, di dinding kamar
di pagi yang samar
dinding yang pucat dan sepi
seperti mimpi
seperti puisi
kbm, 190413
kbm, 190413
No comments:
Post a Comment