Kita berjanji kepada sore untuk menyeduh
secangkir kopi.
Lalu bercerita tentang sejarah api kepada
dapur yang hangat.
Kau menemaniku sore itu
Menatapku begitu dalam. Seperti sebuah
buku cerita
Kemudian aku mulai membacamu.
Gelap dan hangat.
Dan akupun begitu larut, jatuh hanyut
dalam setiap sesap yang ku hirup sendiri,
Tenggelam sendiri.
Dapur masih senantiasa hangat
saat sore mulai lelap. Ketel uap telah
tidur
kau masih tersisa sebagian hanya.
Sejarah api tak pernah dapat pergi.
Biru seperti asap tebal masa lalu
Menyusuri waktu
Lalu, dari dasar cangkir itu kau memanggilku:
“hei, mari terlelap disini”
Jauh di dasar cangkir,
Aku mulai menghitam.
Aku mulai pekat.
kbm, 160713
kbm, 160713
No comments:
Post a Comment