Monday, May 7, 2018

Ladang Luka

Telah disusuri nya luas ladang
licin lumpur pematang
Tak bosan-bosan ia singsingkan
celana panjang. Supaya noda tanah
tak kering di kakinya

Betapa sabar ia menunggu
masa panen dalam terik kemarau
sambil bedoa agar hujan sudi
mampir. Semendung demi semendung
serintik demi serintik
mengirim ricik air, mendenyutkan kehidupan
Berharap benih membesar lekas
diayun tembang tangisan hujan

Ah!
Ladang luka,
perih tumbuh subur disana
dihinggapi haru yang menghijau
Kesedihan tak tertahan yang tertanam
di seluas pelupuk mata
     Ah!
     Pedih hati diketam duka
     benih rasa yang menguning tua
     Samsara sepanjang usia

sdj, 040518

No comments: